Teka Teki Mantra Sihir Harry Potter

Minggu, 03 April 2011
0 komentar


Wingardium Leviosa! Expelliarmus! Alohomora! Ingin tau apa arti sebenarnya dari mantra-mantra sihir di dunia Harry Potter?

Para Harry Potter freaks pasti udah tau apa yang akan terjadi kalo kita mengacungkan tongkat sihir sambil berseru, “Avada Kedavra!”. Atau mantra apa yang harus diucapkan kalo kita pengen membuka pintu yang terkunci (”Alohomora!”).

Tapi pernah kepikiran nggak sih, kalo J.K. Rowling, pencipta Harry Potter, ternyata nggak asal bikin mantra aja? Semua mantra sihir yang digunakan di Hogwarts ternyata ada origin alias asal usulnya, yang rata-rata berasal dari bahasa Latin.

Accio

Mantra ini digunakan untuk memanggil barang. “Accio gelas”, dan gelas pun akan terbang ke arahmu. Dan seterusnya. Kata ‘Accio’ ternyata berasal dari bahasa Latin yang artinya ‘Aku memanggil.’

Avada Kedavra

Mantra paling jahat yang bisa membunuh lawan. Orang tua Harry Potter tewas akibat mantra ini. Dalam bahasa Aramaic, ‘Avada Kedavra’ berarti ‘I will destroy as I speak’. Bunyinya mirip dengan ‘Abracadabra’, yang merupakan mantra kuno dari abad kedua yang sering dipakai untuk memanggil roh halus dan meminta perlindungan.

Crucio

Ini juga mantra jahat yang biasa dipakai untuk menyiksa. Dalam bahasa Latin, ‘crucio’ artinya ’saya menyiksa’.

Expecto Patronum

Mantra penghasil patronus, satu-satunya makhluk yang bisa mengusir Dementor. Lagi-lagi mantra ini diambil dari bahasa Latin yaitu ‘expecto’ yang artinya ‘menunggu/berharap’, dan ‘patronus’ yang artinya ‘pelindung’. Jadi kurang lebih expecto patronum itu artinya ‘menunggu datangnya pelindung’.

Expelliarmus

Ini nih mantra andalan Harry Potter saat bertempur. Fungsinya adalah untuk melepaskan tongkat sihir dari tangan musuh. Diambil dari bahasa Latin ‘expellere’ yang artinya ‘mengeluarkan atau melepaskan’, dan ‘arma’ yang artinya ’senjata.’

Impedimenta

‘Impedimenta’ dalam bahasa Latin artinya ‘halangan’. Mantra ini biasa dipakai untuk membuat rintangan demi memperlambat pergerakan musuh.

Lumos

‘Lumos’ artinya ‘cahaya’. Mantra inilah yang dipakai kalo mau membuat ujung tongkat sihir kita menyala layaknya lilin.

Rictusempra

‘Sempra’ berasal dari kata ’sempre’ yang artinya ’selalu’, sedangkan ‘rictum’ artinya mulut atau rahang yang terbuka. Rictusempra ini dipakai untuk membuat musuh jadi terus menerus tertawa.

Sectumsempra

Ini justru kebalikan dari rictusempra. Efeknya bukan ketawa, tapi luka-luka, karena dalam bahasa Latin, ’sectum’ artinya ‘melukai atau mencederai’.

Stupefy

Ini juga salah satu mantra yang sering digunakan saat perang, soalnya efeknya nggak melukai. Cuma bikin bingung dan linglung aja. Wajar sih, soalnya dalam bahasa Inggris, ’stupefy’ artinya ‘linglung’.

Wingardium Leviosa

Ini adalah salah satu mantra yang diajarkan pada murid-murid Hogwarts di tahun pertama. Fungsinya untuk membuat sebuah benda jadi terangkat mengambang di udara. Asal katanya adalah gabungan dari bahasa Inggris dan Latin.

Wingardium berasal dari kata wing (bahasa Inggris) yang artinya sayap, dan arduus (bahasa Latin) yang artinya langit. Sedangkan leviosa berasal dari bahasa Latin, levare, yang artinya mengangkat atau mengambil. 
Baca selengkapnya »

Kucing Direbus Hidup-hidup Sebagai Hidangan Lezat

0 komentar
Dunia memang makin aneh, segala macam makanan sekarang dimakan, dari tikus, kecoa, ulat, sampai sekarang kucing juga dimakan. Selera makan manusia memang harus dipertanyakan hari demi hari. Sebuah restoran di China yang terletak tersembunyi di pinggiran kota Guangdong, menyajikan menu dengan merebus kucing dalam keadaan hidup. Adapun alasannya adalah karena kucing-kucing tersebut susah mati ketika dipukul untuk disajikan. Alasan lainnya adalah agar darah kucing yang masih bernapas tersebut melekat pada seluruh dagingnya sehingga membawa double manfaat. 
 Di China, kucing direbus hidup2 secara utuh dan banyak digemari karena konon bisa mengobati asma. Semua bagian dari kucing tersebut dijual dengan harga seperti dibawah ini.

Daging kucing: 10 yuan/500g,
Otak kucing: 30 yuan/500g
Jeroan kucing: 50 yuan/500g

Proses pembunuhan kucing bisa dilihat dibawah ini. Seperti yg bisa dilihat, cakar nya kucing masih terlihat dalam mangkok. Proses lengkapnya boleh langsung cekidot... fotonya Idih, mengerikan dech.


Baca selengkapnya »

8 Effects Every Photographer should know about

0 komentar
8 Effects Every Photographer Should Know About

Photography seems easy at first glance. You simply make your frame and press the shutter button. The reality is, everyone can take a photo but not all can master it. There’s more to photography than just simply “point and shoot.” Photography is a skill only a handful have the patience and the passion to stick with.
Photography students and enthusiasts must educate themselves with many technical terms such as aperture, shutter speed, focus and exposure. You’ve probably read enough about that elsewhere, so how about a few photography effects? In this post I will share some photography tips and effects. They can enhance the beauty of your photos and they can be very fun to do, too.


1. Bokeh

Bokeh refers to the aesthetic quality of blur, the out of focus area of the image. It’s how the light renders lighted areas that are out of focus. The difference in lens aberrations and aperture shape causes the area to blur, creating the look that’s aesthetically pleasing. Many photographers deliberately use the shallow-focus technique to create images with prominent bokeh areas. The term comes from Japanese ‘boke’, which literally means haze or blur.
There’s good bokeh, but there’s also bad bokeh when the blur is so distracting or harsh that it takes the focus away from the subject. Thus, good bokeh can enhance an image while bad bokeh can ruin it.

Example of bad bokeh.

Use of Creative Bokeh


by Jean Fan
You can also create other shapes of bokeh, such as the heart and star bokeh photos shown below. This can be done by using a filter with the desired shape. You can even create your own. Tutorial can be found here.

by CT Pham

Photo by Astig

2. Panning

Panning refers to the horizontal, vertical or rotational movement of an image still or video. It’s an age-old technique. To achieve panning, you must have a moving subject that you must ‘stay with’ whilst framing the shot before and after you press the shutter. This will create an interesting effect, with your subject being sharp amid a blurred background. Great for shooting moving subjects or racing and sports events.

by Sofia Duarte
Panning will take a lot of practice, but you’ll get used to it and the effort is all worth it. Of course, it is easier to ‘follow’ a human subject than faster subjects like a dog, a motorcycle or a car.

by Statesman

3. Rule of Thirds

The rule of thirds is one of the most basic principles of composition. It has been used for many centuries by artists, painters and now, photographers.

With the Rule of Thirds, the photographer breaks down the photo into thirds, horizontally & vertically so that you have nine equal parts. The main subject is not placed in the middle of the frame, thus it looks dynamic, moving and interesting.
When you are taking a picture you must mentally divide your viewfinder or LCD display into three to frame your shot. With the grid in mind, identify the important points of interest and frame. For some photographers, this comes naturally but for others, it will require practice.


by Rachel Arandilla
Effective use of the rule of thirds create movement and interest in any photograph.

Photo by Majoy Chua
Keep in mind the rule of thirds for post production. If you find an image’s composition boring, you can always post process it by using the cropping and reframing tools of Photoshop. Experiment with the tools at hand to improve your photos.

4. The Golden Hour

The Golden Hour, also referred to as the Magic Hour, refers to the first hour the sun rises and the last hour the sun sets. It creates a different quality of light; it adds interest and drama to the scene. It’s the perfect time of the day for creating magnificent photos–but be quick, because lighting quickly changes and fades away.

by Torontoist
What really happens during the golden hour? During sunrise and sunset, the sun is near the horizon so the daylight is of the indirect light from the sky, reducing intensity of the sun’s bright light. There is softer lighting, warmer hues and longer shadows. In other times of the day, the sun’s light can be too bright and harsh. The sun’s harsh light is particularly a problem in portrait photography, for the light can create unwanted strong shadows around the face and body.

by David Giral
With landscape photography, photographing landscape during the golden hours enhances the colors of the scene.

by Karen Bangcot

5. Golden Rectangle

The Golden Rectangle, (also the Golden Mean or the Golden Ratio) is another guideline for composition and a variation of the Rule of Thirds, but more intricate. The Golden Rectangle is the mean of the ratio of numbers on the Fibonacci Sequence: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34 and so on). The ratio creates a golden rectangle, which is comprised of a square and half of the square in the same dimension.

Again, the concept goes back to several centuries. The Golden Rectangle is even used to frame Leonardo da Vinci’s Mona Lisa. Paintings, artworks and photos following the Golden Rectangle tend to be stunning and pleasing to the eye. It’s because it’s an aesthetic proportion that can be found naturally: flowers, shells, butterflies and even the human body.

Photo by Rachel Arandilla
It is very hard to frame the image to the Golden Rectangle means directly from the LCD or viewfinder. Thankfully, there are now several programs that you can use to crop your photos to the Golden Rectangle dimensions during post-production.

by Chris Ganes

6. Fill Flash

Fill Flash is a technique in photography where the photographer uses flash to ‘fill in’ dark areas of the image. It’s perfect for backlit environments. The background is usually a lot brighter than the subject. To create fill flash, adjust the aperture and shutter speed correctly to expose the background, use flash to lighten the foreground but still retain the qualities of the background.
You can use flash when: the subject is in a shadow, when there is more light on the background than on the foreground, and when you are close enough to the subject for flash. Remember that your built-in flash is only powerful enough to reach up to 9 feet only. Fill Flash can brighten deeply shadowed areas, improving the image without overexposing the other areas of the image.

by Mike Baird
Fill Flash is great for illuminating the eyes, especially on bright days and the subject is wearing a cap.


by Don Giannatti



by Adrian Biondi

by Eduardo Muriedas

7. Long Exposure

Long exposure is another interesting photography effect which entails a narrow aperture and long duration shutter speed. This is done in order to create dreamy landscapes, capturing the stationary elements while blurring the moving elements of the image.
Long exposure can be tricky. It should be taken in low light situations, most often photos will be overexposed because having long exposure on sunny days can be a problem, as too much light will enter the lens.
It is often referred to as ‘night photography’. Interesting subjects to shoot are stars, moving cars and lights.


by Cretique

by Matthew Fang

by Tyler Westcott
However, there are many beautiful long exposure photographs taken during low light daytime. Shooting fog and water on long exposure is popular in photography.

by Dene Miles

by Stan Mason

8. Contre-jour

Contre-jour is a popular photography effect. It is French for ‘against daylight’, the camera is directly pointing towards the light source. Countre-jour is, basically, is the fancy speak of ‘silhouette photography’. The light source is located directly behind the subject.
The contre-jour effect produces high contrast photos between light and dark. It hides details yet emphasizes contour of the subject and shapes. Contre-jour is more popular in nature & landscape photography. The effect is often used to add a more dramatic mood and intense ambiance to the scene.

by ArtBible.net

by Karlos Portillo
Ironically though, contre-jour can enhance or reduce the quality of detail in the photo. Some recommend using a lens hood to enhance the effect of contre-jour in photographs, significantly reducing the glare coming into the lens. If too much light enters the lens, it will cause overexposure, causing the photo to lose definition.

Conclusion

You don’t need to follow these terms to the dot in order to create a beautiful and interesting image. In fact, rules are made to be broken! Art is about exploring yourself and your medium, after all. But to be an artist of your own you have to learn the basics first before you break them. That’s what Pablo Picasso and Van Gogh did.
Of course, these are not the only effects in photography. There are dozens more, and you can even create a photography effect through your own experimentation. Photography’s only limits is the photographer’s creativity.
Baca selengkapnya »

7 Keajaiban Janin Dalam Tubuh Manusia

0 komentar



Proses pembelajaran janin sudah dimulai sejak dalam kandungan, janin ikut belajar pada trimester kedua dan ketiga, seperti di dalam ruang Amphitheater yang lebih canggih dari kelas mana pun di dunia.Berikut keahlian-keahlian bayi yang sudah dimiliki sejak dalam kandungan, menurut Fred J. Schwartz, MD, ahli anestesi dari Piedmont Hospital in Atlanta, Georgia.

1. Kebiasaan Menghisap Jempol
Wajar jika kebanyakan bayi suka mengisap jempol, karena ternyata kebiasaan ini sudah dimulai sejak dalam kandungan. Refleks isap ini membantu bayi saat akan menyusu, maka ibu tidak perlu lagi memaksakan untuk menyodorkan puting. Keahlian mengisap jempol ini sudah mulai sejak minggu ke-19 karena otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik sehingga ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.

2. Kebiasaan Berenang
Sejak bayi di dalam kandungan ia sudah terbiasa berada di dalam air selama 9 bulan, yaitu cairan ketuban. Bayi sedang senang-senangnya berenang di usia kehamilan 20 minggu. Saat ini bayi sedang membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu, mungkin karena panjangnya baru separuh dari panjang lahir dan beratnya baru sekitar 340 gram sehingga ia masih punya banyak ruang untuk berenang.

3. Kebiasaan Cegukan
Saat hamil, terkadang ibu merasakan gerakan continu di satu bagian perutnya. Bisa jadi saat itu janin sedang cegukan. Hal ini biasanya dirasakan sejak kandungan menginjak minggu ke-25. Hal ini menandakan bahwa janin sedang berlatih pernapasan. Saat ini janin menghirup dan mengeluarkan air ketuban, ketika air ketuban yang tertelan terlalu banyak maka ia akan cegukan. Hal ini sesuatu yang wajar.

4. Mendengar
Banyak yang menyarankan ibu hamil sering-sering berkomunikasi dengan janin dalam kandungannya. Hal ini benar, karena meski masih di dalam kandungan, janin sudah dapat mendengar suara ibunya sendiri dan suara orang lain di sekitarnya. Saat melakukan USG 4 dimensi, selain memeriksa kelengkapan organ tubuh, dokter juga akan meminta janin melakukan sesuatu dan melihat respon si janin. Misalnya, ketika janin sedang menunduk, ketika dokter meminta ia menegakkan kepala, ternyata janin bisa mengikuti perintah. Jadi sebaiknya ibu hamil berhati-hati dalam berkata-kata karena janin juga bisa mendengar jika ibunya sedang marah-marah. Hal ini terbukti dengan reaksi perut yang langsung mengencang.

5. Membedakan Terang dan Gelap
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi sejak dalam kandungan 27-28 minggu sudah bisa membuka matanya, sehingga sudah bisa membedakan antara gelap dan terang. Bisa terlihat ketika dokter menempelkan senter di perut, ia bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim. Bahkan janin bisa mengedipkan mata jika menurutnya terlalu silau atau terang.

6. Mengekspresikan Diri
Sejak dalam kandungan janin ternyata sudah bisa mengekspresikan diri sesuai dengan yang sedang dirasakan ibunya. Jika ibu dalam keadaan bahagia, duduk santai sambil mendengarkan musik, maka janin juga akan merasakan kebahagiaan tersebut sehingga ia akan tersenyum. Sebaliknya, jika ibu sedang stres, maka janin akan menyengitkan dahi. Lihat saja pada potret USG 4 dimensi bayi Anda.

7. Belajar 2 Bahasa
Ternyata, bayi di dalam kandungan bisa belajar memahami bahasa yang sering ia dengar, bahkan hingga dua bahasa sekaligus. Dan kemampuan ini terbawa hingga mereka lahir. Dalam sebuah penelitian yang dimuat di Psychological Science, bayi yang terbiasa mendengar dua bahasa selama dalam rahim ibunya kelak akan lebih mudah belajar dua bahasa. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian psikolog dari Universitas of British Columbia dan Organization for Economic Cooperation and Development di Perancis.
source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7361024
Baca selengkapnya »

Fakta Unik tentang jepang

Kamis, 31 Maret 2011
0 komentar


1. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii / sengsara.

2. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).

3. Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu).

4. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).

5. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai hanko/inkan/ cap. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in. Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.

6. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang: ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.

7. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak.

8. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.

9. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.

10. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”.... dengan jari tangannya ? Kalau agan-agan perhatiin, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Kalo nggak percaya, coba deh… jikken dengan teman Jepang anda.

11. Sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen.

12. Kalo naik eskalator di Tokyo, kita harus berdiri di sebelah kiri, karena sebelah kanan adalah untuk orang yang terburu-buru. Jangan sekali-kali berdiri di kanan kalo kita ga langsung naik.

13. Pacaran di Jepang sungguh hemat, traktir2an bukan budaya pacaran Jepang. Jadi selama belum jadi suami-istri, siapin duit buat bayar sendiri-sendiri.

14. Nganter jemput pacar juga bukan budaya orang Jepang. Kalo mau ketemuan, ya ketemuan di stasiun.

15. Jangan pernah sekali-kali bilang ke orang jepang : “Gue maen ke rumah lu ya”. Karena itu dianggap ga sopan. Ke rumahnya cuma kalo udah diijinin.

16. “Aishiteru” yang berarti aku cinta kamu, jarang dipake sama orang pacaran, kecuali kalo mereka bener-bener udah mau nikah. Biasanya mereka make “Daisuke desu” buat ngungkapin kalo mereka sayang sama pacarnya.

17. Sebelum bepergian, biasanya orang Jepang selalu ngecek ramalan cuaca. Dan 90% ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya kalo ada orang bawa payung, pasti kita bakal liat orang yang lainnya lagi bawa payung juga. Dan perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik ketika hujan, karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang berwarna-warni.

18. Bunga sakura adalah bunga yang spesial di Jepang, karena bunganya hanya tumbuh 2 minggu selama setahun. Ketika tumbuh, bunganya memenuhi seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, ga ada satupun bunga sakura, yang ada hanyalah daun-daun hijau, tanpa bunga, dan jadi ga menarik lagi.

19. Di Indonesia, kita bakal dapet duit kalo kita ngejual barang bekas kita ke toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah harus bayar kalo mau naro barang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang lebih milih ninggalin TV bekas mereka gitu aja kalo mo pindah apartemen.

20. Di perempatan jalan Kyoto, perempatan jalan yang kecil, ga ada mobil sama sekali, tapi ada lampu merah, pejalan kaki selalu berhenti ketika lampu tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai aja, baca koran, ngobrol, ngerokok, dan kemudian jalan lagi ketika lampu sudah hijau. Padahal ga ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalo mereka ngelanggar peraturan juga ga akan celaka.

21. Mereka ga percaya Tuhan (mayoritas atheis), tapi mereka bisa disiplin dan taat sama peraturan. Mungkin karena itu negara mereka maju. Entahlah...
Baca selengkapnya »

Semangka Berbentuk Persegi, Hati, dan Piramid

0 komentar

Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.

Umumnya semangka yang ditanam di Indonesia dan negara-negara lain berbentuk oval. Namun di Jepang, khusunya di Zentsuji, para petani menemukan cara untuk menanam semangka berbentuk persegi dengan cara memasukkan semangka ke dalam wadah kotak kaca keras dimana semangka tersebut masih dalam masa pertumbuhannya.
Kotak tersebut memiliki dimensi yang sama dengan kulkas di Jepang, sehingga nantinya semangka dapat dimasukkan dengan pas ke dalam rak kulkas. Itulah alasan mereka menanam semangka berbentuk persegi karena lebih menghemat tempat, karena semangka yang berbentuk oval, cenderung mengambil tempat yang banyak ketika kita masukkan ke dalam kulkas. Namun harganya juga tidaklah murah, yaitu ¥12.000, kurang lebih sekitar $145 dollar, atau Rp1.300.000, padahal harga satu semangka biasanya berkisar antara $63 -$70. Perbedaan harga yang sangat jauh.
1289381682505637414
Selain berbentuk persegi, ada juga semangka yang berbentuk love, di mana harganya sekitar ¥15.750 atau $160, kurang lebih setara dengan Rp1.713.500, dikembangkan oleh pasangan orang Jepang dan membutuhkan tiga tahun untuk membuatnya, dan orang-orang di sana yakin bahwa mereka pantas membayar $192 untuk membeli semangka berbentuk hati ini. Di saat itu hanya ada 20 semangka yang diproduksi, namun semua yakin Bapak dan Ibu Hiroichi Kimura akan menanam lebih banyak lagi pada musim yang mendatang.
1289381712370825743

Untuk semangka berbentuk piramid, diciptakan oleh sebuah perkebunan di Hokkaido. Pada saat itu perkebunan ini hanya menanam 16 semangka, dan satu semangka dijual dengan harga ¥45.000, sekitar $560, (kurang lebih Rp5 juta). Tapi ternyata harganya cukup bervariasi tergantung ukurannya. Kalau di website, biasanya harganya sekitar ¥30.000 - ¥100.000(¥100.000  = 10,8 juta rupiah).

12893817351297840341

Ada juga bentuk-bentuk lain seperti bentuk wajah.
12893818201819095282
Bagi penggemar buah semangka, jangan pernah beli semangka kalau di Jepang yah! Dan kalau mau kaya, lebih baik jualan semangka di Jepang saja… Hehehehe……. Selamat sore semuanya….. =))
Baca selengkapnya »

Kemampuan Telekinesis

0 komentar

Telekinesis adalah istilah untuk menunjuk kemampuan manusia menggerakan benda di sekitarnya tanpa harus menyentuhnya melainkan hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran. Secara ilmiah, telekinesis belum dapat dibuktikan dan masih terus diperdebatkan keberadaanya.


Selain telekinesis, kemampuan kinesis antara lain adalah:


      Pyrokinesis: kemampuan mengendalikan api.

      Hydrokinesis : kemampuan mengendalikan air (membuat panas atau dingin air)

      Healing : kemampuan penyembuh.

      Levitation: kemampuan melayang di udara.

      Telepathy: kemapuan membaca pikiran dan komunikasi batin.

      Chronokinesis: kemampuan memanipulasi waktu, bukan dalam artian pergi ke masa lalu ataupun ke masa depan, melainkan mempengaruhi waktu disekitar kita sehingga dapat berjalan lebih cepat ataupun lambat.

Telekinesis telah menjadi perdebatan selama lebih dari 5 dekade sejak sebelum Perang Dunia II. Bahkan ada rumor bahwa pasca Perang Dunia II, CIA melatih orang-orang berkemampuan kinesis untuk kepentingan perang dingin. Dalam perdebatan telekinesis terdapat dua kubu: pro dan kontra. Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada saat ini manusia normal hanya menggunakan sekitar 10% dari potensi otaknya, pengembangan potensi otak lebih lanjut sangat memungkinkan kita untuk menguasai kemampuan telekinesis. Menurut fisika kuantum, semua hal yang terdapat di semesta ini adalah energi.

Manusia sebenarnya medan energi, begitu pula dengan benda-benda disekitarnya. Oleh karena itu sangat mungkin bahwa satu medan energi dapat mempengaruhi medan energi yang lain. Kekuatan pikiran dipercaya menciptakan medan energi yang memungkinkan menyebabkan benda di sekitarnya bergerak, hal ini sering juga dikenal sebagai poltergeist.

Sementara itu peneliti lainnya menyatakan bahwa telekinesis hanyalah mitos belaka, meskipun mereka tidak dapat menjelaskan fenomena yang terjadi pada Nina Kulagina, orang Rusia yang dikenal memiliki kemampuan telekinesis yang luar biasa. Dari hasil penelitian terhadapnya diketahui bahwa saat melalukan telekinesis terjadi peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang signifikan, setelah melakukan telekinesis bobot tubuh juga berkurang antara 1-8 kilogram. Hal ini karena seluruh energi dipusatkan ke otak sehingga pada kenyataannya telekinesis sangat menyita energi dalam tubuh. Penelitian ini mengungkap bahwa jika manusia mampu melakukan telekinesis, sebenarnya otak manusia belum berevolusi secara sempurna untuk mencapai tahapan tersebut, oleh karena itulah organ seperti tangan dan kaki berkembang secara sempurna agar kita dapat menggerakan dan memegang benda-benda di sekitar kita.

Beberapa orang berpendapat bahwa telekinesis adalah kemapuan alami, oleh karena itu sangat mungkin untuk dipelajari dengan latihan konsentrasi pikiran. Seandainya pun kita bisa menguasai telekinesis, akan dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat menggunakannya dan akan mengkonsumsi banyak energi dalam tubuh, dengan kata lain kurang praktis untuk diaplikasikan. Belajar keahlian seperti pengoperasian software komputer, saat ini dinilai lebih logis dan bermanfaat untuk hidup daripada memecahkan gelas dan membengkokan sendok dengan kekuatan pikiran.
Baca selengkapnya »
 

© 2010 Dirazfunews Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls